Pages

» » Bom Nuklir, Proklamasi dan Tan Malaka

By: Unknown Posted date: 01.53 Comments: 0
E=MC2, rumus kinetik relativitas ini ditemukan oleh Einstein dengan artian praktis satu kilo masa jika dikonversikan ke energi akan sama dengan energi yang dihasilkan oleh 22.000 ton TNT yang diledakkan secara langsung. Reaksi fisi realisasi dan praktek dari rumus ini ditemukan oleh Otto Hanz di Jerman. Jerman pun mulai bereksperimen membuat bom nuklir. Trio ilmuwan nuklir pengungsi yahudi Hongaria yang anti-Hitler yaitu Leó Szilard, Edward Teller dan Eugene Wigner kemudian membujuk Einstein menyurati Pemerintah Amerika. Einstein kemudian menyurati presiden Roosevelt tahun 1939 mengabarkan kemungkinan penggunaan reaksi fisi dalam militer dan juga kekhawatirannya jika Jerman membuatnya: "AS harus membuat bom nuklir sebelum Jerman" tulis surat itu. Amerika pun bereaksi. Tahun 1942 dibentuklah proyek nuklir untuk menandingi jerman. Dan penyesalan seumur hidup Einstein adalah menulis surat ini ketika tahu Jerman gagal mengembangkan bom nuklir.
Manhattan Project yang menghasilkan 3 bom nuklir. Satu untuk percobaan, dua dibawa ke Jepang atas balas dendam Amerika terhadap serangan Pearl harbor tanggal 7 Desember 1941. Para ilmuwan kemudian membalikkan sikap mereka untuk tidak menggunakan senjata nuklir dalam peperangan tapi militer AS sangat keras kepala dan tidak mau menerima saran ini. Dibawalah bom ini oleh Paul Tibbets & Kermit Beahan dibawah perintah Jenderal Uzal Ent atas tanda tangan dari Presiden AS saat itu yaitu Harry Truman untuk mengebom atom kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang tanggal 6 & 9 Agustus 1945. Kota ini lenyap dalam 1 detik dan sebanyak empat ratus ribu penduduk Jepang menjadi korban. Akibatnya Jepang pun menyerah tanpa syarat kepada sekutu (termasuk Amerika) padahal bom atom mereka sudah habis. Indonesia pun kemudian memproklamasikan kemerdekaan tepat setelah momen ini atas desakan pemuda Murba yang menculik Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.
Jepang menyerah kepada sekutu tapi Indonesia tidak. Indonesia terbukti lebih tangguh dari Jepang. Ketika jepang menyerah, bangsa Indonesia tidak takut sama sekali. "Lebih baik kita dibom atom daripada tidak merdeka 100%" kata Tan Malaka di era perang pasca kemerdekaan terhadap sekutu.Kata Tan Malaka pula "Kita sudah merdeka dan negara melanggar kemerdekaan ini adalah yang agresor yang harus diboikot dan diperangi". Fatwa KH. Hasyim Asy'ari membela kemerdekaan adalah jihad kemudian menjadi pedoman bangsa kita yang mayoritas islam untuk berperang demi tanah air. Pecahlah perang dimana-mana mempertahankan kemerdekaan di Medan, Bandung, Ambarawa, Manado, Bali dan juga Surabaya, (Budi Mulyawan)
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama